Monday, February 2, 2015

Karnaval Ayo Melek Gizi Sarihusada, Saatnya Sadar Asupan Makanan Bergizi

Karnaval Ayo Melek Gizi dalam rangka memperingati Hari Gizi Nasional yang diselenggarakan di Jakarta memang telah berlalu. Namun pesan yang disampaikan dalam kegiatan yang diprakarsai oleh Sarihusada melalui program Nutrisi untuk Bangsa tersebut dapat diterima oleh masyarakat yang tinggal di luar Jakarta. Bahkan di seluruh nusantara. 
Karnaval Melek Gizi Sarihusada (Sumber: Nutrisi Untuk Bangsa)
Kegencaran media sosial @nutrisi_bangsa dan fanpage Nutrisi untuk Bangsa dalam menyampaikan pesan Karnaval Ayo Melek Gizi mampu menembus batas waktu dan tempat. Betapa tidak, timeline twitter @nutrisi_bangsa dan fanpage Nutrisi untuk Bangsa menjadi ajang bagi para warga yang hadir pada acara tersebut untuk meng'upload' setiap moment rangkaian karnaval dalam rangka peringatan Hari Gizi Nasional di lokasi. 
Dengan demikian, pesan yang disampaikan dalam event Karnaval Ayo Melek Gizi Sarihusada pun dengan mudah dapat tersampaikan kepada masyarakat. Terutama pesan untuk mulai memperhatikan cara hidup sehat melalui pemenuhan asupan gizi yang seimbang dan tepat. 

Lantas, apakah cukup sampai di situ saja? 
Tentu saja tidak. 
Pesan yang diterima dari Karnaval Ayo Melek Gizi harus dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari. Nah, karnaval gizi merupakan tantangan yang harus dihadapi. Kita harus siap untuk bersaing dengan restaurant junk food, fast food, dan jenis-jenis makanan olahan instan di luar sana. Yang menggiurkan dengan pesan promo, potongan harga, paket hemat, dan daya tarik penyajian yang menggoda selera. 

Lantas apa sih yang dapat kita lakukan untuk menerapkan pesan #karnavalgizi di rumah? Berikut sekelumit saja tentang bagamana menerapkan #karnavalgizi di rumah. 

Pertama, Sediakan selalu bahan makanan segar di kulkas 
Bahan makanan yang harus ada di antaranya adalah buah, sayuran, sumber protein hewani (ikan-ikanan, daging/ayam, telur), sumber protein nabati (tahu, tempe). Selain itu cabe, tomat, garam, gula, dan rerempahan macam bawang putih, bawang merah, kunyit, jeruk nipis, jahe, lengkuas, dan daun salam serta daun jeruk juga dianjurkan untuk hadir sebagai persediaan bahan makanan. 
Sayuran Segar Sebaiknya Selalu Tersedia di Kulkas
Buah Segar untuk ASupan Gizi Keluarga
Buah-buahan segar dapat dinikmati begitu saja ataupun dibuat sebagai minuman (jus). Sayur juga bisa dibikin minuman lo, seperti wortel dan tomat. Nah, agar ketersediaannya terpenuhi dan kondisi sayuran tetap segar, penyediaan bahan makanan ini dapat dilakukan satu minggu sekali. Karena jika sebulan sekali, pasti akan mengurangi tingkat kesegarannya.

O iya, dengan menyediakan bahan makanan di kulkas, kita bisa lebih berhemat lo. Selain itu, kita juga bisa lebih kreatif, karena kita akan berusaha untuk memasak bahan-bahan tersebut sesuai dengan selera kita. Tidak jarang, kita dituntut untuk melakukan eksperimen dengan menu tertentu di akhir pekan atau akhir bulan, saat persediaan bahan makanan di kulkas makin menipis hehehe .... 
Jika Persediaan Menipis, Paduan Daging dan Sayuran bisa Menjadi Menu Spesial untuk si Kecil atau untuk Camilan
Kedua, Hindari penggunaan penguat rasa 
Penguat rasa semacam monosodium glutamat memang bisa meningkatkan selera makan. Tetapi dampaknya tidak bagus untuk kesehatan, karena bisa bersifat karsinogenik. Karena itu, sebaiknya dihindari. Jika ingin makanan tetap sedap dan lezat? Kita bisa menggantikannya dengan menyediakan jamur, udang, dan jenis ikan-ikanan ataupun rajungan dan kerang-kerangan. Bahan-bahan tersebut bisa menjadi pengganti penguat rasa lo. Selain aromanya lebih sedap, rasanya juga lebih gurih.  
Udang Bisa Menguatkan Rasa dan Menyedapkan Masakan
Jamur juga Bisa Menguatkan Rasa dan Menyedapkan Masakan
Ketiga, Perhatikan cara memasak bahan makanan 
Memasak makanan juga tidak boleh sembarangan lo. Kita harus memperhatikan sampai di titik mana kita harus merebus atau menggoreng makanan. Kalau sampai terlalu matang, kita bisa kehilangan kandungan gizinya, karena gizinya akan rusak. Sementara kalau masih terlalu mentah, pastinya akan merusak selera jika kita tidak terbiasa makan sayur setengah matang. 
So, setidaknya kita harus tahu karakter sayuran yang kita masak. 

Keempat, Atur pola makan 
Pola makan yang teratur akan membantu tubuh untuk menerima asupan makanan sesuai dengan jam organ tubuh. Dengan demikian, penyerapan zat makanan dapt berlangsung optimal. Itulah mengapa, sarapan pagi adalah keharusan, karena pada kisaran pukul 6-9 pagi, posisi lambung tengah kuat-kuatnya mencerna makanan. Untuk selanjutnya diserap secara kuat oleh limpa pada pukul 9 pagi. 
Dan, itu pula di sore hari, sambil menikmati udara sore, minuman jus atau susu hangat sangat tepat untuk menemani cemilan sehat, karena pada sore hari, usus halus tengah bekerja untuk menyerap sari-sari makanan untuk segera didistribusikan ke seluruh tubuh. 
Jus atau Susu Bisa Menjadi Teman Santai di Sore Hari
Kemudian, di malam hari, terutama setelah pukul 9 malam, kita sudah tidak dianjurkan untuk makan berat, lambung mulai lemah dalam melakukan aktivitas mencerna. Selain itu, limpa dan jantung mulai harus beristirahat. 

Selain memperhatikan waktu, pola makan ini juga memperhatikan jenis makanan yang diasup. Pemilihan jenis makanan dan urut-urutan konsumsi juga sangat berpengaruh terhadap efektivitas penyerapan gizi yang terkandung dalam makanan. Misalnya, makan buah sebelum makan berat dan bukan makan berat baru makan buah, hindari minum teh segera setelah makan berat, hindari makan daging bersamaan dengan makan ikan-ikanan. 

Dan, masih banyak lagi yang dapat dilakukan untuk peduli nutrisi untuk bangsa, makanan sehat bergizi dan kampanye pola hidup sehat, seperti membiasakan untuk membawa bekal dari rumah, program cinta masakan rumah, membiasakan mencuci tangan sebelum makan, dan lain-lain.

Pics: dapur @mom_of_five



No comments:

Post a Comment